Surat Tidak Bertuah
Eleventh,
Jauh sebelum mengenal tulisan, di
Mesopotamia, aku yakin ada satu pasang orang yang ingin sekali mengabadikan
waktunya dengan baik dengan abadi dan dengan bijak. Karenanya, mereka (satu
pasang orang) hanya dapat menggambar semampu yang mereka bisa agar setidaknya
cerita mereka dapat abadi. Pernah kau berpikir Elth? Bagaimana orang terdahulu,
jauh sebelum mengenal bahasa, mengungkapkan perasaannya kepada seseorang atau
barangkali untuk sekadar memuji “kau sangat cantik seharian ini Perempuan”.
Percayakah kau dengan
reinkarnasi? Bagaimana wujudmu pada zaman dahulu? Apakah begitu pandai
berbicara sehingga bermacam makhluk begitu menyukai pribadimu? Aih, aku lupa,
ini jauh sebelum adanya bahasa maka tidak mungkin wujudmu yang dahulu itu
berbicara. Lalu apa yang membuat bermacam makhluk menyukai pribadimu? Tentu
bukan karena namamu itu: rajin usaha tiada henti. Sudahlah, terlalu pusing
memikirkan yang dulu-dulu.
Bagaimana denganmu yang sekarang?
Kata salah seorang yang kujumpai di pasar tadi pagi, kau sudah sangat sibuk
dengan beberapa organisasimu? Katanya organisasi yang sekarang tidak jauh lebih
baik dari yang pernah kau ikuti? Jujur saja aku tidak begitu peduli karena aku
ingin tahu keadaan batinmu yang kadang kali bertutur meracau seperti mengigau,
sepertinya aku salah ya? Sepertinya seseorang yang aku jumpai di pasar “pernah”
berada di dekatmu? Atau kalau tidak salah “pernah” ada waktu untuk menghabiskan
kopi di sebuah kedai? Meski katanya dia belum begitu baik untuk berbicara
berdua denganmu. Beruntung sekali orang itu, kau mau kubuatkan janji seperti
dia?
Dari cerita dia tadi, sepertinya
karena kau Elth, gaya minum kopi dia menjadi beda. Oh ya, seperti pada paragraf
pertama, dia menyinggung perihal mengabadikan waktu. Aku lupa dia bicara apa
saja karena fokusku terganggu melihat burung dara yang sedang diberikan makan
di toko burung. Izinkan aku bertanya, Elth? Seberapa penting kau abadikan waktu
yang kau punya? Selayaknya manusia yang katanya sibuk dan punya urusan lain,
sepertinya rencanaku di hari ulang tahunmu tidak dapat dilaksana pada tahun ini
Elth, karenanya aku meminta maaf…
Aku sangat yakin kau tidak punya
waktu untuk membaca ini sampai habis, lagi pun
manusia mana yang ingin membaca tulisanku? Tulisan hanya membuat seseorang
merasa jenuh dan menjadi jenuh, Elth. Balas lembar ini jika kau memang ada
waktu, aku tidak ingin merepotkan.
Sincerely, Fifth.
Komentar
Posting Komentar