Kisah Tuan Berkata Jujur Pada Intinya
Kalau tidak salah siang itu terik sekali, kamarku yang hangat pernah menjadi teman untuk diriku sendiri karena nyaliku besar sekali hari itu. Entah ada angin apa yang berhasil menembus daun pintuku hingga jariku memberikan pesan kepada anak perempuan yang anggun bagiku. Maksudnya apa? Dari balasan pesan itu kujelaskan lebih jelas juga semakin dalam ke dasar-dasar keyakinanku juga intiku yang semakin rapuh setelahnya dengan kata yang aku buat dengan tulisan yang paling sederhana. Satu hari setelahnya aku mencoba menghirup napas panjang yang barangkali masih ada sesak yang masih belum sempat dijelaskan, lalu ada yang mengganjal di intiku ini. Seharusnya sudah tenang hari ini, seharusnya sudah ikhlas untuk malam ini karena dari lisannya sudah menjawab pertanyaanku yang berisik. Beberapa minggu setelahnya karena ada yang mengganjal pada intiku ini, terbang satu pesan yang berani untuk hadir di layar ponselnya melalui surat elektronik, kira-kira begini tulisannya: “Binatang jalang b...